Thursday, September 5, 2013

My sweet memory

Ada satu moment sedih di Bulan September ini, namun ada begitu banyak moment yg indah juga di Bulan ini.. salah satunya darimu.. Terimakasih "di"... kau tahu aku sedih, dan aku tahu ini salah satu caramu menghiburku ^_^.
Kuceritakan kesedihanku padamu. Dan kau malah dengan cueknya tidak menanggapi ceritaku. Sikapmu menampakkan seolah-olah itu bukanlah sebuah masalah besar. Bukanlah sebuah hal yag harus dihiraukan. Aku tahu dirimu, tipe lelaki yang cuek. Tidak menampakkan perasaanmu yang sebenarnya, akupun mengerti dan memahaminya. Karena, begitulah dirimu.....
Namun, dibalik sifatmu yang dingin dan cuek itu.... kau selalu ada da di saat tak terduga selalu memberi perhatian lebih untukku. Seperti beberapa malam yang lalu... tengah malam kau kirimkan sebuah pesan padaku. Kau ingin berbagi separuh “gajimu” untukku. Betapa senangnya aku....^_^
Seperti juga dengan malam ini... kau tiba-tiba datang dan memberikanku sebuah kotak kecil berwarna putih dengan hiasan lukisan warna biru. Kupikir awalnya itu sebuah bungkusan “rokok” (betapa bodohnya aku). Kutanya, “apa ini ?”, dan kau jawab, “gantungan kunci, ole2 dari juniorku di China.  Kalau kau suka ambillah”.. yah tentunya dengan ekpresi wajahmu yang biasa. Tentu aku sangat senang menerimanya. Bukan karena “gantungan kunci”nya. Tapi karena itu adalah pemberianmu. Bukti bahwa kau memperdulikanku. Dan kusadari, dibalik kesedihanku.. kau selalu datang dan selalu bisa menghapus kesedihan itu menjadi sebuah senyuman kecil yang sangat berarti untukku. Karena itu adalah salah satu caramu “menghiburku”...
Kau tahu “di”, sesedih apapun diriku aku yakin akan bisa tersenyum kembali. Karena aku yakin ALLAH selalu dekat dengan hambaNYA, dan ada keluarga yang menemaniku, ada Ibu, Bapak dan dirimu, sau-satunya saudaraku.

Monday, September 2, 2013

----------TIDAK SEMUA ORANG ITU BAIK ----------


"01 September 2013"
Pukul 11.38pm ada sebuah pesan yang masuk.  Sebuah kabar yang membuatku sangat sedih. Marah, sangat marah..... Sakit sekali rasanya, mengetahui ibuku dijelek-jelekkan orang di media online. Apalagi orang itu adalah keluarga dekat sendiri,. Orang yang memiliki pertalian darah. Orang yang selama ini selalu diperhatikan oleh ibuku sendiri, orang yang selalu kujaga perasaannya, orang yang dihadapanku dan keluarga selalu berkata-kata yang manis, ternyata malah mengata-ngatai dan memfitnah ibu dan keluargaku. Kata-kata manisnya selama ternyata sebuah kepalsuan.
Apa ia tidak tahu, bahwa dibalik perbuatannya,
Ada sepasang mata yang menangis hingga malam
Ada banyak hati yang terluka/tersakiti
Ada hati yang kecewa, dan
Ada banyak amarah
Apa ia tidak sadar telah mendzolimi saudaranya sendiri????
Ingin rasanya memberitahukan orang itu bahwa aku tahu apa yang selama ini dia lakukan di belakang keluargaku. Ingin rasanya berrteriak, melabraknya, mengata-ngatai balik dan menjambak rambutnya. Tapi jika itu kulakukan, apa bedanya diriku dengannya. Apa gunanya tarbiyah bertahun-tahun, apa gunanya sekolah tinggi-tinggi jika hanya karena kalimat-kalimat pedis, membuatku tak ada bedanya dengannya ???.
Kecewa dan sedih pasti ada, bukankah itu merupakan sifat dasar dari manusia. Cukuplah malam ini, mata ini dibasahi oleh air mata kesedihan. Apapun kata-katanya, seberapa besar luka yang ia akibatkan. Biarlah itu menjadi urusannya dengan ALLAH. Cukuplah ALLAH, sebaik-baik penolong. InsyaALLAH kelak yang benar itu akan diperlihatkan oleh ALLAH. Biarlah manusia memiliki anggapannya tentang kita, biarlah ia berkata buruk dan menjelek-jelekkan kita. Bukankah yang terpenting bagaimana kita dihadapan ALLAH. Apakah kita termasuk makhlukNYA yang bertakwa atau tidak.
Disetiap peristiwa yang terjadi dalam hidup kita, pasti ada pembelajaran yang bisa dipetik. Rasa kecewa dan sakit hati saat ini, akan menjadi moment untuk melatih kesabaran dan keikhlasan. Sejauh mana diri ini bisa bersabar dan ikhlas dengan semua kata-kata yang menyakitkan itu. Bukankah ALLAH tidak memberikan suatu musibah, kecuali karena kita mampu melewatinya


Quotes today:
Kata ibu, “tidak semua orang di dunia itu baik nak”
Kataku, “ternyata orang jahat itu tidak hanya ada di sinetron-sinetron yang ada di televisi. Bahkan di dunia nyata pun ada. Lebih parahnya lagi, orang jahat itu kadang adalah keluarga terdekat kita sendiri”.
Kata bapak, “biar orang jahat sama kita, yang penting kita tetap baik sama orang nak”

Tapi, semuanya kembali ke diri kita masing-masing. Hidup adalah pilihan. Menjadi orang baik maupun jahat adalah pilihan kita. Kita yang memutuskan hidup kita, apakah kita ingin memanfaatkan hidup kita di dunia ini dengan sebaik-baiknya atau tidak.  ^_^